Monday, January 31, 2011

Dampak Penggunaan Wasit Asing di ISL, Wasit Lokal Tuntut Persamaan Hak

Dampak Penggunaan Wasit Asing di ISL, Wasit Lokal Tuntut Persamaan Hak. Kebijakan PSSI memberdayakan wasit asing dari ASEAN dan Australia pada putaran kedua Djarum ISL nanti memukul para pengadil lokal. Kesempatan mereka memimpin pertandingan kini berkurang.

Selama ini 20 wasit lokal memiliki kesempatan memimpin pertandingan tiga sampai empat kali per bulan. Jika 30 wasit asing jadi bertugas, kesempatan mereka memimpin laga akan terpangkas.

Salah satu wasit senior, Jimmy Napitupulu, mempertanyakan kebijakan ini. "Kalau hanya karena desakan klub, saya rasa tidak relevan jika PSSI menggunakan wasit asing. Pertanyaannya apakah pengurus klub, ofisial, serta pemain sudah memahami Laws of The Game FIFA? Jangan wasit terus yang disalahkan," kata Jimmy.

Menurut Jimmy penggunaan wasit asing bukanlah solusi. "Potensi masalah akan muncul nantinya. Terutama dari sisi komunikasi karena banyak asisten wasit tidak menguasai bahasa Inggris. Justru bisa menjadi kacau pertandingan," ujar Jimmy.

Wasit nasional asal Bandung, Oki Dwi Putra, mengambil sisi positif. "Setidaknya kami punya kesempatan belajar dari mereka karena mungkin saja ilmu wasit kami belum sebagus mereka," kata Oki.

Sebuah masukan dilontarkan Jimmy, terutama menyangkut hak pembayaran gaji. "Saya berharap para wasit lokal mendapat perlakuan yang sama dengan wasit asing. Jika mereka dibayar kontan per pertandingan, kamipun juga harus demikian. Saat ini honor kami kerap dibayar separuhnya dan sisanya diutang hingga akhir musim," tegas Jimmy.


No comments:

Post a Comment